7.08.2013

Perilaku Buruk Ketika Berkendara Di jalan Raya

sms - telepon - ngobrol berjajar - adalah hal buruk yang sering dilakukan pengendara di jalan
Menelpon Sambil Berkendra Merupakan Salah Satu Hal Buruk Yang Sebaiknya Tidak Dilakukan
Sumber gambar : news.liputan6.com
Perilaku Buruk Ketika Berkendara Di jalan Raya - Pernahkah anda menemukan perilaku-perilaku tidak menyenangkan ketika di jalan raya? Atau setidaknya membuat orang lain tidak nyaman bahkan membahayakan orang lain?. Berikut ini adalah tidakan atau prilaku yang tidak sepantasnya anda lakukan. Jika anda pernah melakukan hal seperti ini, sebaiknya tidak diulangi.
1. Bercakap-cakap dengan posisi berjajar.
Sering kita menemukan orang di jalan dengan seenaknya bercakap-cakap sambil nyetir dengan posisi berjajar. Terutama pengguna sepeda motor. Sebaiknya jangan pernah anda melakukan hal seperti ini. Sebab selain membuat pengendara lain dibelakang anda terganggu juga seringkali anda akan memenuhi jalan seolah-olah jalan yang anda lewati milik kakek nenek anda ( Jawa: emange dalane mbahmu). Jika anda memang ingin ngobrol sebaiknya anda minggir dahulu, puas-puaskan bercakap-cakap dipinggir jalan.

2. Berkendara dengan gaya Zig-Zag
Mungkin orang yang seperti ini ingin dipandang sebagai pengendara hebat, pinter mengendalikan kendaraan, serobot dan mendahului dengan gaya zig-zag. Sebenarnya bukan dianya yang hebat, tetapi pengendara disekitarnyalah yang lebih hebat. Bisa menghindarai bahaya akibat perilaku zig-zag yang dilakukan oleh orang lain. Kejadian teringan perilaku mendahului sambil zig-zag adalah menyenggol spion pengendara yang lain. Jika senggolannya cukup keras bukan tidak mungkin  orang yang disenggol akan jatuh, bahkan bisa jadi kedua-duanya. Ingat bahwa dijalan raya itu tidak ada yang hebat, karena berkendara itu melibatkan interaksi antara satu pengendara dengan pengendara yang lain. Seperti bus besar misalnya, dia bisa kencang dan cepat bukan semata-mata karena sopirnya jagoan, tetapi lebih dikarenakan kendaraan-kendaraan yang kecil gesit untuk menyingkir.
  
3. Berkendara sangat kencang
Berkendara dengan kecepatan tinggi adalah berbahaya. Mungkin mereka berfikir bahwa nyawa mereka rangkap tujuh. Resiko berkendara dengan kecepatan tinggi adalah ketika ada kejadian-kejadian mendadak yang tidak diketahui (ada penyeberang, ada kendaraan yang berhenti mendadak, ban meletus dsb) maka akan sulit untuk mengendalikan kendaraan anda. Akibatnya bisa jadi anda akan mendapatkan kecelakaan di jalan raya. Jika hal itu hanya menimpa anda saja sehingga hanya anda yang terluka atau bahkan tewas gak masalah. Bagaimana jika orang lain menjadi korban anda?

4. Melakukan sms / telpon sambil berkendara
Nah yang ini juga banyak dilakukan orang di jalan. Nyetir sambil sms dan sms nyambi nyetir. Orang seperti ini berfikir kali otaknya hebat, bisa membagi konsentrasi dan dua pekerjaan dalam satu waktu. Kalaupun anda hebat tentu masalahnya bukan di situ, pengendara lain pasti terganggu dan merasa terancam keselamatannya akibat ulah anda ini. Sebab anda gak sadar disaat anda nyetir sembari sms, kendaraan anda terkadang ngeloyor ke kanan dan kadang ke kiri. Jangan salahkan orang lain jika ada yang mengingatkan anda dangan lembut, dengan marah atau bahkan dengan maki-makain. Karena itulah resikonya karena anda telah mengambil tindakan bodoh itu.

5. Latah dalam membunyikan klakson
Klakson merupakan sarana untuk memberikan sinyal dan peringatan kepada pengendara lain, pengguna jalan lain, penyeberang jalan dan lain-lain. Penggunaan perlengkapan ini haruslah tepat dan beretika. Tidak waton bunyi bahkan cenderung latah. Fenomena latah ini dapat kita lihat ketika dalam posisi dijalan raya, ada pengendara yang dikit-dikit main klakson padahal yang lainnya anteng-anteng saja. Inilah cermin orang-orang egois dijalan raya yang kalo dibahasakan klakson latahnya mungkin begini: " Awas !!! Mingggir-minggir-minggir, gua mau lewat nih, He cunguk kecil (sepeda motor), minggir lu, gue mau lewat!!!". Sekali lagi klakson adalah alat pemberi peringatan tetapi tetap harus dengan etika. Sama saja dengan kita memberi peringatan melalui mulut. Ketika kita bilang " Nyuwun sewu pak, radi minggir sekedik (Maaf pak, bisa minggir dikit, kami mau mendahului)", tentu akan berbeda dengan " Minggir-minggir, tak tendang pisan ra ndang minggir (Minggir-minggir!!!  Gua mau lewat, tak tendang kalo gak minggir!!!". 
Itulah sedikit tentang fenomena perilaku buruk ketika berkendara di jalan raya. Ingin tau tentang etika berkendara?? 

Tidak ada komentar:

Belanja Bakpia 65 Asli Yogyakarta

Sedekah Buku Kembali Tentang bakpia Belanja Bakpia 65 Asli Yogyakarta - Bakpia adalah identitas oleh-oleh khas Yogyakarta. Bagi yang b...